PERMAINAN JADUL JAMAN 90AN
Permainan
anak jaman sekarang tentulah sangat berbeda dengan jaman 90an dulu. Anak jaman
sekarang lebih individualis saat bermain tidak membutuhkan teman, ya jelaslah.
Dengan berbekal gedget anak-anak bisa langsung bermain tanpa harus memanggil
temannya satu persatu seperti saya dulu “Ditaaaa.. main dakon yuk!!”. Anak
jaman sekarang tidak susah-susah walaupun tidak ada teman bermain masih tetap
bermain melawan komputer, dengan kecangihan teknologi sekarang ini memang orang
jaman sekarang bisa dibilang kurang bergerak, yaa!! Hanya duduk berdiam diri
sambil sibuk otak atik gedget mereka.
Namun
sangat disayangkan anak jaman sekarang tidak bisa bersosialisasi dan tidak
sekreatif seperti anak-anak jaman dulu. Dulu kalau mau main mereka harus
membuat mainan itu sendiri misalnya, membuat mobil-mobilan dari kulit jeruk
bali, ya mereka membuat sendiri setelah itu memainkannya bersama teman-teman
mereka, tidak seperti sekarang yang langsung jadi. Ini nih, permainan jadul
yang menurut saya harus dicoba untuk anak jaman sekarang:
Petak umpet adalah sejenis permainan yang bisa dimainkan oleh minimal 2 orang, namun jika semakin banyak akan semakin seru. Dimulai dengan Hompimpa untuk menentukan siapa yang menjadi "kucing" (berperan sebagai pencari teman-temannya yang bersembunyi). Si kucing ini nantinya akan memejamkan mata atau berbalik sambil berhitung sampai 10, biasanya dia menghadap tembok, pohon atau apasaja supaya dia tidak melihat teman-temannya bergerak untuk bersembunyi. Setelah hitungan sepuluh (atau hitungan yang telah disepakati bersama, misalnya jika wilayahnya terbuka, hitungan biasanya ditambah menjadi 15 atau 20) dan setelah teman-temannya bersembunyi, mulailah si "kucing" beraksi mencari teman-temannya tersebut.
Jika
si "kucing" menemukan temannya, ia akan menyebut nama temannya sambil
menyentuh di tempat si kucing memejamkan
mata tadi, apabila hanya meneriakkan namanya saja, maka si "kucing"
dianggap kalah dan mengulang permainan dari awal.
Permainan
selesai setelah semua teman ditemukan. Dan yang pertama ditemukanlah yang
menjadi kucing berikutnya. Nah biasanya nih anak-anak sukanya main petak umpet
dimalam hari, mungkin biar gak kelihatan kali ya kalau sembunyi, menurut saya
sih permainan petak umpet ini dapat mengakrabkan pemain satu dengan yang
lainnya, karena saat si kucing ini menemukan teman-temannya dia harus hafal
dengan nama teman-temannya. Waah... seru kan !
2. Benteng-Bentengan
Benteng
adalah permainan yang dimainkan oleh dua grup, masing-masing terdiri dari 4
sampai dengan 8 orang. Masing-masing grup memilih suatu tempat sebagai markas,
biasanya sebuah tiang, batu atau pilar sebagai 'benteng'.
Tujuan
utama permainan ini adalah untuk menyerang dan mengambil alih 'benteng' lawan
dengan menyentuh tiang atau pilaryang telah dipilih oleh lawan dan meneriakkan
kata benteng. Kemenangan juga bisa diraih dengan 'menawan' seluruh anggota
lawan dengan menyentuh tubuh mereka. Untuk menentukan siapa yang berhak menjadi
'penawan' dan yang 'tertawan' ditentukan dariwaktu terakhir saat si 'penawan'
atau 'tertawan' menyentuh 'benteng' mereka masing-masing.
Orang
yang paling dekat waktunya ketika menyentuh benteng berhak menjadi 'penawan'
dan bisa mengejar dan menyentuh anggota lawan untuk menjadikannya tawanan.
Tawanan biasanya ditempatkan di sekitar benteng musuh. Tawanan juga bisa
dibebaskan bila rekannya dapat menyentuh dirinya.
Dalam
permainan ini, biasanya masing - masing anggota mempunyai tugas seperti
'penyerang', 'mata - mata, 'pengganggu', dan penjaga'benteng'. Permainan ini
sangat membutuhkan kecepatan berlari dan juga kemampuan strategi yang
handal.
Wow,
gimana permainan ini nggak kalah seru dengan petak umpet, perlu nih anak jaman
sekarang mainan yang kayak gini yang mampu mengasah otak kita dengan membuat
strategi strategi handal untuk tidak tertangkap lawan.
Kalau
berbicara tentang balap karung, yang terlintas dibenak kita tentang lomba 17an.
Ya balap karung memang sangat identik dengan perayaan Kemerdekaan Republik
Indonesia
Ya
hanya bermodalkan beberapa karung beras "Karung Goni" dan Lintasan
Balap yang sederhana biasanya dengan menggunakan garis ataupun tali plastik
dengan jarak sekitar 50-100Meter permainan ini sudah bisa di mainkan, tata cara
permainannya ? Awalnya para peserta berdiri di garis start dengan Karung yang terlipat
di Bawah nya, loh kok terlipat ? ya di sinilah titik penting dari permainan
balap karung "Kecepatan" , setelah aba-aba permainan di mulai para
pemain di tuntut untuk membuka / menemukan lubang karung secepat mungkin agar
karung bisa di pakai "dipakaikan paka kedua kaki" dan melompat-lompat
mengikuti jalur balapnya sendiri "dari titik star dan garis pembatas
hingga mencapai titik start kembali".
Menentukan
pemenangnya ? yang jelas siapa yang mencapai garis finish terlebih dahulu
itulah pemenangnya, tentunya dengan tata cara melompat-lompat menggunakan
karung :D bukan yang membawa lari karungnya :D
4. Congklak
Congklak, pada saat ini mungkin namanya sudah jarang terdengar ya namanya saja permainan jaman dahulu, permainan yang sering di mainkan oleh kaum wanita pada era 80 - 90 an. Permainan ini mempunyai beragam nama tetapi dengan tata cara permainan yang tidak jauh berbeda. Di Jawa permainan ini lebih di kenal dengan nama congkak, ada pula yang menyebutnya dakon dan dhakonan . Selain itu di Lampung permainan ini lebih dikenal dengan nama dentuman lamban sedangkan di Sulawesi permainan ini lebih dikenal dengan nama Mokaotan, Maggaleceng, Aggalacang dan Nogarata.
Permainan
ini di mainkan dengan menggunakan wadah atau papan yang terbuat dari kayu dan
kulit kerang / keong laut yang kecil sebagai bijinya ada pula yang menggunakan
biji dari buah sebagai medianya. Pada papan congklak terdapat 16 buah lubang
yang terdiri dari 14 lubang kecil dan 2 lubang besar yang masing-masing
terletak pada ke dua ujung pada papan. Setiap 7 lobang kecil di sisi pemain dan
lobang besar di sisi kananya dianggap sebagai milik sang pemain.
Pada
awal permainan setiap lobang kecil diisi dengan tujuh buah biji. Dua orang
pemain yang berhadapan, salah seorang yang memulai dapat memilih lobang yang
akan diambil dan meletakkan satu ke lobang di sebelah kanannya dan seterusnya.
Bila biji habis di lobang kecil yang berisi biji lainnya, ia dapat mengambil
biji-biji tersebut dan melanjutkan mengisi, bisa habis di lobang besar miliknya
maka ia dapat melanjutkan dengan memilih lobang kecil di sisinya. bila habis di
lubang kecil di sisinya maka ia berhenti dan mengambil seluruh biji di sisi
yang berhadapan. Tetapi bila berhenti di lobang kosong di sisi lawan maka ia
berhenti dan tidak mendapatkan apa-apa.
Permainan
dianggap selesai bila sudah tidak ada biji lagi yang dapat diambil pada
lubang besar. Pemenangnya adalah yang mendapatkan biji terbanyak.
Nah,
dakon ini menjadi permainan favorit saya, hampir setiap sore saya selalu main
ini entah bersama teman atau dengan mama saya :D dan kalian tau, saya selalu
menang loh.... hahaha.... :D saking senengnya saya punya dakon lebih dari satu.
Dari keempat
permaianan diatas dapat membuat anak-anak jaman 90an dulu dekat dengan teman
teman sebayanya dan dapat menjalin sosialisasi yang baik ketimbang jaman
sekarang, yang lebih individualis. Jika kita melihat salah satu permainan Balap
Karung mereka sesama pemain saling bertarung menjadi nomer satu dalam
memenagkan perlombaan dan tentunya memiliki semangat 45. Ketimbang permainan
sekarang yang tidak mengajak anak untuk semangat hanya duduk diam dan memainkan
gedget.
Read Users' Comments (0)